CONSERVATISM
Konservatisme ekonomi menekankan pada kemerdekaan atas kesesuaian. Orang-orang dengan paham ini akan cenderung memiliki pendapat yang lebih kuat tentang inisiatif individu memihak daripada menegakkan tatanan moral. Inisiatif individu yang memihak menyangkut tentang apa yang individu inginkan sehingga ia mempunyai inisiatif untuk memihak, contohnya pajak yang lebih rendah. Sedangkan tatanan moral, seperti agama, nilai-nilai keluarga yang ketat, hukum ketat. Dengan kata lain, orang yang berpaham konservatisme akan lebih memilih membeli hal-hal yang ia sukai daripada harus menaati norma-norma yang berlaku.
Contohnya ;
1. Seorang anak yang mempunyai uang cukup ingin membeli pakaian pesta yang terbuka. Padahal ke-2 orang tuanya adalah haji. Tapi ia tetap membeli pakaian pesta yang terbuka. Dalam hal ini, berarti anak itu tidak mengindahkan sama sekali norma agama dan nilai-nilai keluarga yang memegang agama kuat. Ia lebih memilih untuk membeli sesuatu yang ia inginkan karena ia merasa sebagai seorang manusia yang mempunyai hak untuk bebas melakukan apapun.
2. Seorang bapak yang tidak mempuyai cukup uang ingin sekali membelikan anaknya pakaian lebaran. Ia selalu bekerja siang malam untuk mendapatkan uang lebih. Tapi tetap saja penghasilannya tidak mencukupi untuk membelikan anaknya pakaian lebaran. Penghasilannya hanya cukup untuk biaya kehidupan keluarganya sehari-hari. Akhirnya, Bapak itu mencuri dompet seorang ibu di pasar hanya untuk membelikan pakaian lebaran anaknya. Dari kejadian tersebut, kita dapat mengetahui kalau bapak itu sudah mengindahkan aturan hukum yang tidak memperbolehkan mencuri. Bapak itu lebih menekankan keinginan pribadinya untuk membelikan pakaian lebaran anaknya.
MATERIALISM
Materialisme menekankan kepada seseorang yang mengejar kekayaan dan kemewahan yang berarti mempuyai gaya hidup yang konsumtif dan mereka hanya mengejar barang-barang material yang menurutnya bagus tanpa memperdulikan harga. Materialisme mengacu pada bagaimana seorang/kelompok memilih untuk menghabiskan sumber daya, khususnya uang dan waktu. Materialisme dianggap tidak baik karena terlalu mementingkan kehidupan duniawi dan dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi jika berlebihan. Tapi ada juga yang beranggapan bahwa materialisme mengarah ke perilaku yang mendukung berkelanjutan masyarakat, seperti daur ulang.
Contoh :
1. Seorang gadis selalu menghabiskan uangnya hanya untuk pergi berbelanja membeli pakaian-pakaian mahal. Padahal ia sudah mempunyai banyak sekali pakaian yang jarang sekali ia pakai. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa gadis tersebut hanya mementingkan kemewahan dalam hal pakaian. Sikapnya tersebut sudah menunjukkan bahwa ia seorang gadis yang bergaya hidup konsumtif dan materialisme.
2. Seorang ibu ingin memanfaatkan waktu luangnya untuk mengumpulkan sampah plastik sabun colek,detergen, dan pewangi pakaian. Ia kemudian memanfaatkan sampah plastik tersebut untuk membuat tas dan dompet. sikap ibu tersebut merupakan bentuk materialisme yang mengarah kepada berkelanjutan masyarakat.
HISTORICAL COST
Biaya histori adalah asli nilai moneter barang ekonomi yang didasarkan pada asumsi unit pengukuran stabil. Aset dan kewajiban dicatat sesuai nilainya pada saat pertama kali diperoleh.Biaya historis akan sama dengan nilai tercatat jika tidak ada perubahan dicatat dalam nilai aset sejak akuisisi dan biasanya tidak mencerminkan valuasi pasar saat ini.
Contoh ;
- Perusahaan memperoleh asset pada tahun pertama sebesar Rp 100.000.000,-.
- Aset masih terjadi diakhir tahun 1 ketika nilai pasarnya Rp 125.000.000,-.
- Perusahaan menjual asset di tahun ke-2 sebesar Rp 120.000.000,-
Pada akhir tahun 1 aset dicatat dalam neraca pada biaya Rp 100.000.000,-. Tidak ada biaya diambil dari kenaikan nilai Rp 100.000.000,- sampai Rp 125.000.000,- pada tahun 1. Pada tahun ke-2 perusahaan mencatat penujualan sebesar Rp 120.000.00,-. Biaya penjualan adalah Rp 100.000.000,- menjadi biaya historis asset. Hal ini menimbulkan laba sebesar Rp 20.000.000,- yang seluruhnya diakui di tahun ke-2.
ACCRUAL
Akrual (akumulasi) dari sesuatu, dalam keuangan menambahkan bersama-sama dari investasi yang bebeda selama periode waktu atau pengelompokkan hal.
Akrual dalam akuntansi menggambarkan metode akuntansi dikenal sebagai dasar akrual, dimana penerimaan dan pengeluaran diakui pada saat diperoleh, yaitu akumulasi (diterima atau dikeluarkan) ketika uang tunai yang sebenarnya diterima atau dibayarkan. Metode ini memungkinkan arus kas masuk/keluar untuk masa depan diharapkan dapat dikombinasikan dengan kas masuk/keluar sekarang untuk memberikan gambaran yang lebih akurat dari sebuah perusahaan kondisi keuangan saat ini.
Contoh ;
GOING CONCERN
Going concern mengacu pada kemampuan perusahaan untuk terus berproduksi sebagai badan usaha. Perusahaan memerlukan catatan laporan keuangan untuk menilai apakah ada faktor-faktor yang membuat status perusahaan yang going concern dalam keraguan. Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar